Terlintas di Tahun 2019. Apa sebenarnya yang Aku mau?
Gue nulis blog emang suka random gitu, tiba-tiba pengen aja gitu nulis di blog. Ketika ada hal yang ingin gue ceritakan, ini tuh kaya salah satu elemen buat gue bicara dengan diri gue sendiri juga. Karena gue menuangkan apa yang ada di hati dan otak, gue sampaikan lewat ketikan tangan, dan mata gue melihat tulisan tesebut lalu otak gue mencerna lagi. Ya seperti "self talk".
Jadi sejauh ini gue masih berusaha untuk menjalani progress yang akan gue tuju di 2019 ini. Sudah mulai banyak hal yang gue pikirkan. Yang tadinya bener-bener cuma fokus buat kuliah, karena gue ingin menjadi dokter. Hal tersebut rutin gue alami ya kira-kira sudah hampir selama 6 tahun. Selama itu gue hanya memikirkan diri sendiri. Tujuannya memang mulia, untuk mencapai cita-cita, membahagiakan orangtua, dan menolong orang. Gaada yang salah dengan hal yang gue pikirkan pada masa nya itu. Tapi di satu hal, ketika gue sebentar lagi mencapai titik yang gue kejar sejak 6 tahun yang lalu. tiba2 suka kepikiran, kalo lu udah sampe, then what's next? Mungkin untuk sebagian orang berpegang teguh kepada prinsip hidup "yaudah jalanin dulu aja lah ya". Kalo gue, termasuk orang yang suka mikir dan merencanakan sesuatu, gue kalo udah jadi itu gue ngapain, gue harus apalagi, dan banyak hal lainnya. Jujur, bingung. Tapi yang pasti ya gue mau ga mau tetap ngejalanin dulu aja hidup ini sambil mikirin mau dibawa kemana. Kalo ditanya target gue dalam waktu dekat ini apa, yang pastinya gue harus nyelesaiin pendidikan profesi ini dalam waktu dan tempo yang sesingkat-singkatnya, karena ini masih bentuk tanggungjawab gue yang harus gue selesaikan untuk orangtua gue. Setelah itu ya mungkin lebih bisa berfikir universal selanjutnya mau lebih mau fokus ke hal apa.
.....
Semakin kesini gue semakin berfikir jauh, semakin lebih merasakan sesuatu, sebenarnya kurang tepat juga kalau gue ungkapkan dengan kata-kata, nanti jadinya bisa multitafsir. Hal yang gue rasakan ketika gue mencapai di titik ini, gue rasa keegoisan gue mulai berkurang, maksudnya disini, gue lebih memikirkan orang sekitar, khususnya orangtua gue, orang-orang disekitar gue, keluarga gue. Sebenernya balik lagi sih ke hal yang tidak jauh lebih kayak "hasil apa nih yang mau gue tunjukin, yang mau gue berikan untuk orang-orang sekitar yang udah bekorban banyak buat gue?", walaupun orang-orang tersebut tidak minta balasan pada awalnya, tetap aja gue merasa mereka berkorban untuk gue biar bisa membantu gue menjadi orang sukses, orang yang dapat dipercaya, orang yang mampu mengemban amanah yang udah Allah berikan ke gue, and there is nothing wrong with that.
Gue tau apa yang gue perbuat saat ini masih kurang maksimal, gue belum memaksimalkan segala potensi yang gue punya, tapi aku mau berterimakasih kepada diriku, karena gue telah mau menerima dan bersyukur atas apa yang gue miliki, makasih dea kalau kamu udah lebih membuka pikiran, makasih kalo kamu udah mengurangi keegoisanmu, makasih karena kamu udah bisa melihat the bright side in every situation that you have ever had, and thats of course because of His present, the one who will never leave their ummah behid, thank you ya Allah.
Komentar
Posting Komentar